Minggu, 31 Agustus 2008

Outbond

Kemarin aku lupa cerita, kalau hari Kamis aku outbond. Seru!

Kami pergi ke Studio Alam TVRI. Bukan cuma di sekitar depan studio, melainkan masuk ke hutan bambu.

Mula-mula kami hanya menikmati pemandangan hutan bambu yang indah menenangkan. Ada suara kodok, kicauan burung, dan percikan air becek di sisa-sisa aspal yang sudah tua.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, kami mulai menemui rintangan. Ada bukit besar yang curam dan licin!

"Wah, gawat, jangan-jangan kita akan disuruh lewat sana!" bisik teman di sebelahku.

"Aaah, nggak apa-apa.. Malah seru, kan?" kataku mencoba menenangkannya. Kelihatannya dia agak panik. Hihi, aku mencoba menenangkannya, padahal dalam hati aku sendiri juga cemas!

Untung saja, tak lama kemudian aku baru sadar, tak ada anak-anak di depanku yang berbelok ke sana. Fiuuh, leganya..

Tapi, tampaknya aku terlalu cepat lega. Ternyata, di depan kami juga ada sebuah bukit yang, bahkan lebih besar dari bukit satunya! Aduh..

Bukit yang ini memang lebih mudah dan lebih aman untuk dilewati, sudah sering dilewati orang nampaknya. Ada tempat pijakan seperti tangga di dinding bukit. Tapi, kan tetap saja bukit itu lebih tinggi dan lebih berkelok-kelok dari bukit sebelumnya!

Setelah berhasil melewati bukit itu, satu per satu titik hujan mulai turun. Lama-lama semakin deras, saat aku baru menyadari kalau kami berada di puncak sebuah jurang..

Tantangan datang saat di tengah hujan, kami harus menuruni sebuah tangga batu licin sambil memegangi sebuah tali tambang yang dikencangkan oleh 2 orang guru, 1 guru di atas, 1 guru di bawah. Aduh, seru-seru-tegang!

Saat semua murid, dari kelas 4 sampai kelas 8 sudah menuruni tangga, salah satu guruku menuruni bukit tanpa tangga, seperti menuruni tebing, yang disambut tepuk tangan meriah teman-temanku.

Tapi, hujan semakin deras dan angin semakin menderu-deru. Kerudungku nyaris terbang!

Dari kejauhan, kami melihat puing-puing sebuah rumah besar, yang masih bisa dibuat berteduh. Kami semua berlari ke sana kalang-kabut menghindari 'badai'. Tanah yang becek sempat membuatku jatuh, dan itu membuatku hampir tak dapat tempat.

Hei, apa yang terjadi?? Kenapa tak ada yang masuk ke dalam, malah berbaris di tangga, seperti orang mau berfoto!? Aku hendak bertanya pada temanku tapi..

OOOPS! Nyaris saja aku jatuh! Yah, memang tak jatuh, tapi tak dapat tempat juga..

Tak apalah, malah bisa 'mandi'..

Ketika aku berpaling untuk melihat-lihat, ada seseorang yang memanggil dengan bahasa isyarat dari bawah sebuah saung mungil yang bisa dibuat berteduh. Asyik!! Ternyata itu guruku, mengajak 'orang-orang malang' yang kehujanan sepertiku untuk berteduh.

Aku pun berlari ke sana diikuti.. Semua anak!!

Saat sampai..

"Yah.. Bocor.. " Keluhku kesal sambil melihat ke atas. Aku mulai melihat sekeliling, mencari 'pos berteduh' lain.

Ada!! Aku berlari ke sana, kembali diikuti puluhan anak lain. Asyik juga, seperti pemimpin perang.

Hujan terus turun dengan lebatnya ditemani angin kencang, tak kasihan melihat anak-anak yang berharap outbond cepat berlanjut.

Aku dan teman-temanku berdoa agar hujan cepat reda, dipimpin guru agamaku. Saking kompak dan lamanya, sampai-sampai doa itu seperti lagu yang dinyanyikan tim paduan suara profesional (rasanya..)!

Hujan akhirnya menghilang, meski hanya berubah wujud jadi gerimis. Tapi bagi kelompok anak-anak di sini, itu tanda memulai perjalanan kembali!

Kami mulai kembali berjalan, naik turun bukit, menembus hutan bambu, menggoda orang pacaran (gurunya ikutan juga, lho).

Tiba-tiba..

"AAAAA!!!!"

"AAAAA!!!!"

"AAAAA!!!!"

Sebuah jeritan keras teerdengar dari belakang 3 kali. Aku memperlambat langkahku. Jeritan tadi seperti pemanggil hujan ampuh. Hujan langsung turun lagi!

RRRRR!!

Motor salah satu 'guru-rawat' menderu, membawa 2 orang temanku yang sedang menangis. Satunya lagi??

GRUUUNG!!

Oh, ada lagi motornya. Sebenarnya aku ingin tahu apa yang terjadi, tapi aku tak usah repot-repot bertanya.

"Katanya mereka ngeliat hantu," teman sebelahku berbisik.

"Oh," gumamku pelan. Sudah hafal aku akan kebiasaan 'trio' itu..

Akhirnya aku melihat pos awal saat aku memulai perjalanan! Setengah lega setengah kecewa, aku mengambil roti dan air yang sudah disediakan.

Lega, sih, bisa istirahat. Tapi, kok agak 'kosong', ya..

Tak apalah. Sekarang sudah jam 3.00. 1 setengah jam ke depan aku akan ganti baju dan melakukan acara lain yang menyenangkan!

4 Komentar:

Blogger Anis mengatakan...

Gelora asmara (DERBY)

datanglah nyatakanlah cintamu
katakan bahwa engkau menginginkan diriku
datanglah bawalah bunga-bunga
agar kau dapat membuat diriku terbang

REFF:
aku disini duduk manis menantimu
aku pun ingin membuat
kau tak menyesal
bahwa kau telah menginginkan diriku ini yang akan terus membuat hidupmu indah

datanglah nyatakan janji cinta
yang akan kau ucapkan itu yang terakhir
datanglah bawalah aku pergi
bersama dengan semua gelora asmara

*and REff

25 April 2009 pukul 17.31  
Blogger Amelia "Mele" RD mengatakan...

rara!!!itukan cerita outbond school kita!!!jangan diummbar pakai blog donk!!!kamu ini,kira2 kek!ntar kukasih tau dita,nadira,sama dinda loh yang isunya ngeeliat hantu di TVRI..hayoo...

6 November 2009 pukul 19.15  
Blogger Rara mengatakan...

ya ampun Mel.. aku sengaja nggak nyebut nama mereka biar nggak mencemari nama baik (kayak di berita aja).. eh sama kamu malah disebut satu satu!! aduuh, aku bilangin mereka lho..!
@ Annisa : Makasih ya buat teks lagunya.. hehe

28 Desember 2009 pukul 20.17  
Blogger Rara mengatakan...

ya ampun Mel.. aku sengaja nggak nyebut nama mereka biar nggak mencemari nama baik (kayak di berita aja).. eh sama kamu malah disebut satu satu!! aduuh, aku bilangin mereka lho..!
@ Annisa : Makasih ya buat teks lagunya.. hehe

28 Desember 2009 pukul 20.17  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda